Penyakit Klamidia Pria: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyakit Klamidia Pria: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Klinik Utama Sentosa, Jakarta - Penyakit klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi pada pria. Infeksi ini di sebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan dapat mempengaruhi saluran reproduksi termasuk uretra, testis, dan epididimis pada pria.

Klamidia sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada awalnya, sehingga bisa sulit untuk di deteksi. Namun, jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas.

Gejala Penyakit Klamidia pada Pria

Gejala identik yang terkait dengan penyakit klamidia pria dapat meliputi:

1. Keluar cairan dari penis

Salah satu gejala paling umum dari infeksi klamidia pada pria adalah keluarnya cairan dari penis. Cairan ini dapat berupa putih atau kekuningan dan muncul pada pagi hari.

2. Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil

Infeksi klamidia dapat menyebabkan iritasi pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

3. Pembengkakan testis

Pada beberapa kasus, klamidia dapat menyebabkan pembengkakan pada testis atau epididimis, yang dapat menyebabkan rasa sakit.

Hati-hati jika gejala seperti diatas mungkin Alami, konsultasikan segera ke dokter kelamin Klinik Utama Sentosa Jakarta guna diagnosa akurat dan penanganan tepatnya.

Penyebab Klamidia pada Pria

Infeksi klamidia pada pria umumnya di sebabkan oleh hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Orang yang memiliki banyak pasangan seksual atau yang tidak menggunakan kondom secara konsisten memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi klamidia.

Selain itu, hubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi klamidia dapat meningkatkan risiko penularan. Sebagai catatan, pada kasus pria yang terinfeksi klamidia lebih banyak orang yang tidak dapat menyadari gejalanya secara pasti.

Pengobatan dan Pencegahan

Jika Anda mencurigai adanya infeksi klamidia, segera konsultasikan dengan profesional medis Klinik Utama Sentosa. Dokter ahli berkompeten kami dapat melakukan tes untuk mengkonfirmasi diagnosis dan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

Penting untuk menghabiskan seluruh resep antibiotik, bahkan jika gejalanya telah membaik, untuk mencegah kembalinya infeksi. Untuk mencegah infeksi klamidia, praktik seks yang aman sangat di anjurkan.

Ini melibatkan penggunaan kondom secara konsisten dan mengurangi jumlah pasangan seksual. Perawatan kesehatan rutin dan pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi infeksi lebih awal, bahkan jika tidak ada gejala yang muncul.

Kesimpulan

Infeksi klamidia pada pria dapat memiliki konsekuensi serius jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang praktik seks yang aman dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan, dan pria dapat menjaga kesehatan reproduksi mereka.

*Hubungi hotline dokter Klinik Utama Sentosa 0812–1230–6885 atau melalui live chat dan WA gratis 24 jam, sekarang!

Sumber: Klinik Utama Sentosa